Puisi Mashuri Padma Retak : Rolak Jagir kau tersenyum bak bunga padma retak karena tembok-tembok tua yang berjejak di kutangmu selalu saja ruapkan uap sengak; kali-kali cokelat yang mengalir di kakimu ‘lah jadi saksi betapa asin-asam tubuhmu oleh hidup yang tak habis-habisnya, oleh lelah yang tak kunjung dapat penawarnya… matamu pun menyimpan gedung-gedung yang rubuh, stasiun hancur, kakilima dibongkar, juga pasar-pasar terbakar ---kau pun sering menapak di lapak lapak usang, tempat kau mendengkur dan selangkangmu menjadi kubur bagi pejantan; yang tiap malam merambat di gelambir kulitmu bagai keong, kepiting, juga ikan-ikan dilempar dari air comberan…. tapi tak ada laki-laki di hatimu, kecuali harapan yang kelewat indah tentang sebuah mahligai yang dulu pernah kau bangun dan kini tinggal unggun… berasap, gelap, menyesakkan dada dan kelaminmu yang berangsur kering Surabaya, 2008 Puisi Mashuri Adam Kesembilan akulah adam kesembilan yang tersaruk ke lubang jahannam ketika malam bunting dan angin berputing di selangkangku dunia aku gapai dari senja yang mengabur di retina aku pun beringsut, bak pejalan larut yang kesepian, ketika malam melarut kehampaan dalam keingkaran akut, aku pun bermadah : o luka yang tak henti teteskan nanah, yang tak bersurut oleh gempa inilah surgaku, surga yang terjaga dari ibu, surga yang tersusun dari batu dan terumbu, surga yang di matanya air mengalir sampai jauh… o luka waktu, o evaku yang tak juga ku temu akulah adam yang terbenam ke jalan malam dan tersekat di ruang tak dikenal, karena akal telah ditumbuhi ilalang dan dada lebat oleh hutan dan hujan yang menetes di alur takdirku yang arusnya menggapai rindu kembali memeluk firdaus yang aus… bersua dengan evaku yang kudus Surabaya, 2008 Puisi Mashuri Sadis Gadis kecantikanmu hanyalah luka ---tengoklah di jendela berapa dada yang terbakar dan terkoyak oleh kerlingmu berapa kepala terhempas di dinding cadas karena tak ber-asa menuaimu, berapa… jika matamu bulat telor, dan bibirmu adalah pelor mungkin tak ada yang sudi mampir ke rumahmu sambil bertanya: ‘seberapa aku harus melepas kolor?’ kecantikanmu hanyalah luka---lihatlah di ranjang berapa kelamin tercacah percuma… Surabaya, 2008 |
Kamis, 05 Juni 2008
Tiga Puisi 'Kebul-kebul'
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
6 komentar:
kabar baik sobat? sudahkah merumahkan birahimu? kok gak kerungu kabare ... tapi kangenku terobati dengan 'kejalangan' puisi-puisimu.
iyo masih nyimpen nomere rozi nggak, kangen aq ... hp lawasku raib ...
sukron yen dibalesi ...
(peziarah.wordpress.com)
semoga ini adalah sapaan dari orang sidoarjo yang serius dan alim, kawan lama yang getol berbicara tentang pembaruan pemikiran islam, selalu optimis dan memiliki nama depan yang aneh.
kabar saya baik, bapak dosen. ini no hp bpk rozi 08175021793. beliau sekarang jadi pengasuh amanatul ummah di kembang belor pacet. ada pula kabar gembira lainnya. Pada tanggal 9 juli 2008, hari rabu, ada reuni dan undangan walimah dari rozi. sekitar jam 10.00. di rumahnya tanggungan gudo jombang. insya allah, saya hadir. soalnya saya juga kangen banget sama teman-teman. ini no hp saya 081331333131. syukron telah mengunjungi blog saya.
salam
Makasih banget infonya, tp kasih selamat rozi tampaknya bakal via hp ... (kadonya pulsa aja) ... rabu itu ditugasin ke Jogja sejak selasa s.d. kamis. maklum masih jadi orang suruhan, banyak gak bisa nolaknya. titip cium sayang saya buat rozi (bukan istrinya) ...thx
oke ntar kusampaikan. insya allah. tapi soal cium rozi, ntar dulu. aku khawatir, istrinya cemburu. sekarang ente sibuk banget ya. enak bisa jalan-jalan. tak apa-apa jadi orang suruhan, asal martabat dan duitnya nya seperti jenderal.
Salam kenal mas,saya kagum sm karya y,,ijin Share
Salam kenal mas,saya kagum sm karya y,,ijin Share
Posting Komentar