Senin, 22 Desember 2008

Sajak Sendiri















Sajak Mashuri

Kabut
: Ubud, Sebuah Senja

ia yang disebut rangda
---bunyi dada
bertambur: dari ubur-ubur ke laut
dari kubur ke maut
telah menetaskan titisannya
ke dosa asal, ketika geguna dirapal
ke ujung mantra ---mantram merajam
akal
digemiricikkan sunyi
bunyi
gamelan ditabuh, bangkitkan riuh darah
merah, merah, merahkanlah…
---dunia: pura, kembang, arca, mata…

mata meleleh, taring menjema tebing
raseksi
menggunung ---ke lekuk suwung
yang tak terpahami kata
kata: peta yang rapuh oleh kluwung

rangda, bunyi dada, yang bertalu
ke lubuk hulu
sambil menyibak jejak belatung
yang bersirayap di tengkorak
jejak rambut
: bukti keabadian
yang retak dan tercerabut
seperti rerumput di sela padi, yang gigil kepada mati
mimpi para pencabut…

2008

1 komentar:

Sidik Nugroho mengatakan...

asyik banget puisinya. menikmatinya jantung naik-turun, seperti menghirup kabut pagi hari sambil lari-lari.