Sajak Mashuri
Lingkar
Di lingkar pinggulmu, masa lalu tersimpan dan jemu; Ia tak lebih sebentang padang yang simpan jejak matahari
Bertahun, juga gurun yang tak rikuh oleh peluk embun; Jika waktu dan jam berlesatan pada malam; mimpi tenggelam; Jahanammu bangkit serupa adonan timah, dituang ke ceruk nampan ---bekukan remang ke tiang gantungan
Kerna di pinggulmu, serdadu ‘lah tumpas; Batu-batu terhela ke tebing cadas
: tempat segala yang berumah menepis igauan-igauan musim
Tubuh waktumu pun melepas baju hangat kutukan; Lalu berlari menembus gelap, dengan tarian-tarian liar
Dzakar yang dibakar di tungku farji, dan selalu ditimpuk angin kini, yang bergoyang, bergoyang
Di sepanjang tanah tandusmu yang risau oleh pukau hujan…
Surabaya, 2008
Sajak Mashuri
Land of Id
gunung-gunung mengapung di mataku
kawah, renjana
biru, tak bertua
segalanya meruang ke retina
lalu lapuk bersama dunia
dunia atas-bawah, dunia tengah
kesementaraan 'lah terbanting ke denah
tak beranting ---keabadian menjadi risalah
menjadi
abadi, seperti lukisan-lukisan langit
yang terus bergerak, tak terakit
ke jejak
pada puncak yang semayup sampai ke mata
pada gerak yang teraup tak indera
pada jejak yang kabur
kukubur hasrat seperti kukubur kiblat
penantianku, sesaat
waktuku sesat
jam tak hadir di hari, ketika hari
lari, melampau abad-abad
: sunyi
khayalanku mengalir
bersama sungai
sungai yang berhulu takdir, tak berair
mimpiku pun sangsai
serupa pantai
pantai jauh, berdegup bersama riuh-hidup
menghidupi sepi
di ujung tak tergapai
warna pun menipu, seperti usia
ada yang merasuk kalbu, seperti rasa
sia-sia
Surabaya, 2007
Sajak Mashuri
Luka Batin
kau bercermin di luka batin, lalu kau tanting diri
perih
tapi kenapa kau undang aku, agar datang seiring perang
dalam rintih lambang
yang berserak, bergetih
Surabaya, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar