Sajak Mashuri
1
: surah kecantikan
laut tumbuh di dada, angin bermadah di darah
perahu pikiranku merapat ke pulau-pulau seberang
menyusur debur yang tak henti memukul karang
doa:
’o bunda segala kecantikan, aku baca surahmu beralas batu,
aku tumbuhkan rindu di atas
kering jiwaku; beri rindu
tetesilah titisanku dengan tetasan
sempurna’
dan bibirku pipihkan bait-bait panjang,
agar nada-nada yang terentang dari bibirku
jela tali-tambang, jadi satang
untuk membuhul harapan, tuk kayuh sampan mimpi
ke ufuk
tempat segala biduk menepi
2
di tepi magrib, ku pacu darah ke jalan salib
tapi suara kecipak di aorta simpan sejuta nada
nada janin ---bening yang terbuhul di rahim
aku pun menghunus ruang kudus di kalbu
mengingat lalu, meski sendu, namun samun
langkahku bak madah-madah purba, berunggun bara
berderak ke lukir usia
aku pun terlontar dari kamar waktu
dikepung labirin sunyiku, ruhku
dicecap gelap berpalung-palung yang mengguyur
relung kesendirianku
aku panggil ibu, ibu… tapi hanya nganga duka
yang terwarta di wajah maya:
tempat saudara gaibku berdiwana
ketika senja berguling, mega tak lagi bening
malam pun merapat ke mata, mengutus hening
: aku saksikan empat kekunang terenda dari kegelapan
kekunang itu lalu menjelma bebintang
dan menghuni ruang angkasaku nan gamang
---aku berharap rerasi itu menuntunku
ketika langkahku raib di jalan salib, ketika suara darahku
segaib ingatanku di garba ibu
Kujulang doa
Kutanak ombak di dada
Gemuruhku luruh ke semesta
:Tetesilah titisanku dengan tetasan sempurna!
1 komentar:
mas tulisan bagus banget
salut
ingin sekali saya bisa nulis dengan pemkaian kata-kata sastra..
tidak hanya sekedar tulisan
bermanfaat sekali
Posting Komentar